Tokokudai Interviews: Hamzah Abdurrahman dan Tubagus Pancar C.T.
March Edition
Kesempatan untuk menjadi sukses bisa dicapai dengan banyak cara, tetapi untuk menggapai kesuksesan itu sendiri, harus dicapai melalui bantuan banyak orang atau bisa dibilang dengan bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat beragam cara yang dapat kita tempuh, salah satunya adalah dengan bergabung dalam organisasi atau komunitas. Melalui artikel ini, kita akan menggali lebih jauh pengalaman Ketua dan Wakil Persatuan Pelajar Indonesia Tokyo International University (PPI TIU) Kepengurusan 2023/2024, Hamzah Abdurrahman dan Tubagus Pancar C.T., yang telah punya banyak pengalaman dalam berorganisasi.
Narasumber 1 : Hamzah Abdurrahman
Pengalaman dalam berpartisipasi dalam sebuah organisasi.
Dari pengalaman Hamzah, dia memiliki banyak keterlibatan dalam berbagai kegiatan organisasi sejak Sekolah Dasar. Minatnya dalam berorganisasi muncul sejak itu, dan dia memulai mengikuti kegiatan organisasi sejak SMP, termasuk menjadi anggota OSIS. Ketika beranjak ke SMA, Hamzah pun menjabat sebagai Ketua OSIS di sekolahnya. Setelah sampai di jepang, Hamzah terus aktif mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, seperti menjadi anggota panitia festival, panitia open campus dan yang paling baru, kegiatan PPI.
Kunci utama untuk tetap aktif dalam berorganisasi.
Hamzah mempercayai kunci untuk aktif berorganisasi adalah dengan bersenang-senang dalam kegiatan organisasi. Jika teman-teman dalam organisasi kekurangan motivasi, Hamzah akan mendekati mereka sebagai teman dan membuat lingkungan yang hangat agar teman-teman nya merasa nyaman dan lebih mudah menjalankan organisasi. Hamzah juga mengatakan bahwa kita harus aktif dalam bersosialisasi di dalam organisasi agar bisa saling mengerti satu sama lain, sehingga membuat semuanya menjadi lebih enjoy melakukan tugas nya masing-masing.
Konsistensi dalam keterlibatan dan kontribusi dalam berorganisasi.
Sama seperti manusia pada umumnya, Hamzah pernah mengalami kekurangan motivasi untuk tetap konsisten. Akan tetapi, dia mengatakan untuk jangan malu untuk meminta bantuan karena seringkali kita bekerja sendiri dan mengahadapi kesusahan, yang akan menimbulkan tekanan dan membuat banyak yang kehilangan semangat. Hamzah berpesan bahwa kita tidak sendirian, ada teman di dalam organisasi yang dapat membantu, dan dari situ akan muncul semangat untuk menjalani organisasi.
Mengatur waktu dan prioritas.
Menurut Hamzah, setiap orang mempunyai skala prioritas masing-masing. Dari skala itu, kita dapat mengatur sendiri yang mana yang dapat didahulukan. Dia juga menyatakan kalau kita mempunyai tanggung jawab dalam semua kewajiban, dia juga berpesan kepada orang-orang yang belum terbiasa untuk set skala prioritas sendiri, lalu dari situ mereka bisa mengatur jadwal agar tepat.
Skill yang dimiliki untuk memberi dampak positif dalam organisasi.
Hamzah mengatakan jika dia memiliki skill bahasa Inggris dan Jepang yang baik, maka dari kedua skill itu, pengalaman yang pernah dia lakukan adalah membuat akun bank resmi untuk PPI TIU. Walaupun berakhir dengan hasil yang kurang baik, tetapi setidaknya sebagai Ketua PPI TIU, dia pernah berhubungan dengan mereka.
Pesan dan Saran
“Buat yg masih ragu2 tapi pengen ikut organisasi, jgn takut walaupun ga punya pengalaman pasti bakal belajar di organisasi, buat yg udh ikut, terus semangat dan jgn lupa have fun while doing it”
Narasumber 2 : Tubagus Pancar C.T.
Pengalaman dalam berpartisipasi dalam sebuah organisasi.
Berbeda dari Hamzah, Pancar mengikuti beberapa organisasi eksternal yang terfokus pada jurusannya, seperti media independen sosial politik, organisasi diplomasi kepemudaan, dan masih banyak lainnya. Dia mengatakan jika dari organisasi yang dia ikuti, banyak keuntungan seperti melatih skill manajerial, melatih rasa tanggung jawab, dan juga memperluas jaringan relasi dengan individu yang mempunyai visi dan misi yang sama melalui berorganisasi.
Kunci utama untuk tetap aktif dalam berorganisasi.
Menurut Pancar, kita harus ingat tujuan awal kita jika bergabung dengan organisasi. Dari situ, kita dapat melatih konsistensi dan tanggung jawab. Dia juga menambahkan jika ini merupakan latihan kita sebelum memasuki dunia kerja di masa depan.
Konsistensi dalam keterlibatan dan kontribusi dalam berorganisasi.
Menurut Pancar, untuk tetap konsisten, kita harus mengingat tujuan awal kita. Seperti dia memiliki visi dan misi tersendiri di PPI, yaitu keinginannya membangun kultur organisasi PPI. Jadi jika dia merasa jenuh, Pancar akan mengingat kembali apa tujuan awalnya dia dalam memulai berorganisasi.
Mengatur waktu dan prioritas.
Menurut Pancar, dengan menggunakan skala prioritas, kita dapat melihat urgensi pekerjaan yang harus dikerjakan lebih dulu. Hal ini penting untuk tidak membuang waktu untuk hal-hal yang sia-sia.
Skill yang dimiliki untuk memberi dampak positif dalam organisasi.
Pancar mengatakan jika dari pengalamannya di organisasi sebelumnya, membuahkan skill manajerial dan struktural yang dapat Pancar terapkan di organisasi seperti PPI. Contoh dari skill yang dia miliki adalah pengelolaan surat-surat untuk paduan tata kerja dan pelaksanaan program yang efektif.
Pesan dan Saran
“Jadiin tujuan berorganisasi sebagai proses pembelajaran untuk yang lebih baik kedepannya, ambil segala hal yang memang bakal berguna untuk kalian, dan lakukan semaksimal mungkin tanggung jawab kalian agar kalian berkembang”
Dari kedua narasumber ini, terlihat perbedaan dalam pengalaman dan pemikiran mereka dalam berorganisasi. Meskipun mereka memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi, tetapi keduanya memiliki cara dan pemikiran yang berbeda dalam menjalakan aktivitas organisasi. Namun, keduanya tetap dapat menikmati sosialisasi dalam organisasi. Cerita dan tips yang mereka bagikan tidak hanya menjadi sumber motivasi, tetapi juga panduan berharga bagi semua mahasiswa yang ingin aktif dalam berorganisasi dan ingin memaksimalkan pengalaman serta membangun pertemanan dalam organisasi.
Salam Hangat,
Nathaniel Garviandra Putra
Anggota Tim Biro Pers PPI TIU 23/24