top of page
  • Writer's picturePPI TIU

PRESS RELEASE : MONTHLY WEBINAR PPI TIU X dr. Nurlan Silitonga

Updated: Apr 5, 2021



Sebenarnya apa sih arti dari “Kesehatan Seksual”? Nah, pasti sudah cukup sering kita mendengar topik ini. Topik ini tentu saja sangat penting bagi kita semua, terutama di usia-usia saat ini. Mungkin bagi beberapa orang, topik ini kurang nyaman untuk dibicarakan secara terbuka. Bahkan, terkadang hal ini bisa menimbulkan rasa kurang nyaman dengan diri sendiri, yang bisa juga berdampak ke lingkungan di sekitar. Namun, perlu kita semua ketahui bahwa hal ini termasuk edukasi juga lho! Oleh karena itu, PPI TIU mengangkat tema ini untuk monthly webinar kedua di tahun 2021. PPI TIU menggandeng seorang narasumber, dr. Nurlan Silitonga, seorang Founder dan CEO Angsamerah Institution dan mengadakan webinar berjudul “Getting Comfy with Discomfort”.


Dari pertanyaan di atas, narasumber menjawab bahwa ketika membicarakan mengenai kesehatan seksual, maka akan mencakup tiga hal, yaitu: seks, seksualitas, hak seksual; identitas diri sendiri; lingkungan. Ketiga hal tersebut juga saling berhubungan satu dengan yang lain. Namun, perlu kita ketahui bahwa menurut WHO, definisi dari kesehatan seksual adalah suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial dalam kaitannya dengan seksualitas, bukan sekedar ada tidaknya sakit, disfungsi atau disabilitas.


Sudah cukup jelas kan sekarang arti dari kesehatan seksual itu apa? Selain itu, “seks” juga mempunyai dua arti lho! Pertama, narasumber menjelaskan bahwa “seks” mengacu pada karakteristik biologis yang mendefinisikan kita sebagai laki-laki atau perempuan. Kedua, kata tersebut juga mengacu pada “aktivitas seksual”.


Kata “seksualitas” mempunyai arti yang lebih luas dari “seks” karena mencakup berbagai macam hal, salah satunya adalah dari pikiran. Tapi ternyata menurut narasumber, belum tentu semua orang mempunyai space untuk mengekspresikan hal tersebut karena setiap orang memiliki pikiran yang berbeda-beda dan tidak selalu semua yang dipikirkan harus diekspresikan. Nah, dari pembahasan ini kita bisa juga belajar untuk lebih menghormati perbedaan orang lain dari diri kita!


Pemahaman mengenai sexual health tentu harus dimulai dari diri sendiri, yang artinya kita harus mau terbuka terhadap informasi-informasi mengenai sexual health. Keterbukaan ini dapat dilanjutkan ke lingkungan keluarga, sekitar, dan yang terakhir adalah science. Mengapa science termasuk dalam aspek ini? Karena dengan science, kita bisa mengerti lebih dalam lagi mengenai sexual health dari sisi medis, seperti pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi atau pemulihan.



Selanjutnya, bagaimana sih mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat? Dan bagaimana sih menciptakan hubungan yang sehat dengan tubuh sendiri? Pertanyaan ini tentu saja sering sekali kita dengar. Pada usia remaja akan banyak terjadi perubahan biologis yang mengarah ke perubahan fisik. Pada usia ini juga pun, remaja mulai mencari jati diri mereka. Oleh karena itu, sangat penting nih untuk kita menerima dan mencintai diri kita sendiri! Salah satu pesan penting dari narasumber adalah kita tidak boleh asal mengkategorikan perubahan fisik diri kita sebagai sesuatu yang abnormal. Ketika kita mulai merasa seperti itu, mulailah untuk mencari informasi-informasi atau mendiskusikan ke keluarga dan orang terdekat.


Terakhir, sangat penting untuk diingat bahwa dalam melakukan aktivitas seksual ada konsekuensi yang harus dipertimbangkan ya! Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah penyakit menular. Untuk itu, pembicaraan mengenai topik ini sudah sangat jelas, bukan? Bahwa edukasi seks sangat penting untuk kita semua. Marilah kita belajar untuk lebih terbuka mengenai topik ini dan ketika membutuhkan bantuan, segeralah berdiskusi dengan orang terdekat atau mendatangi orang yang lebih ahli dalam bidang ini.

Terima kasih atas perhatiannya.

Salam Hangat,



Tim Biro Pers PPI TIU.


10 views0 comments

Comments


bottom of page