top of page
  • Writer's picturePPI TIU

Panduan untuk Freshman di TIU

Tokokudai Interviews: Arif Dhiya Aryaputra

August Edition


Arif Dhiya Aryaputra, mahasiswa tahun kedua jurusan International Relations di TIU, berbagi pengalaman, tantangan, dan memberikan panduan bagi mahasiswa baru yang akan memulai kehidupan akademik mereka di Jepang.


Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Arif adalah language barrier. Sebagai seseorang yang tidak pernah berbicara dalam bahasa Jepang sebelumnya, ia mengakui bahwa bahasa menjadi hambatan utama saat pertama kali tiba di Jepang. Selain itu, perbedaan dalam cara belajar juga menjadi tantangan tersendiri. Di SMA, siswa umumnya mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan, sementara di TIU, mahasiswa harus memilih sendiri mata kuliah yang ingin mereka pelajari. Namun, kursus-kursus wajib yang disediakan pada semester awal sangat membantu mahasiswa baru dalam beradaptasi dengan sistem belajar yang baru.


Arif juga menekankan pentingnya konsistensi dalam menghadiri kelas dan berpartisipasi dalam kegiatan kampus. Menghadiri kelas secara rutin dan aktif terlibat dalam organisasi seperti Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) TIU sangat membantu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Menurut Arif, menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus adalah kunci utama agar aspek lain dari kehidupan di Jepang dapat mengikuti dengan sendirinya.


Sebagai mahasiswa, kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik antara kuliah, aktivitas kampus, dan waktu pribadi adalah hal yang sangat penting. Arif membagikan tipsnya dengan membuat kalender mingguan yang mencantumkan jadwal rapat atau proyek yang harus diselesaikan. Prioritas utama harus diberikan pada tugas-tugas akademik, diikuti oleh pekerjaan dan kegiatan organisasi.


Membuat teman baru dan membangun jaringan sosial di kampus juga bisa menjadi tantangan, terutama di lingkungan yang sangat beragam seperti TIU. Arif menekankan pentingnya untuk tidak cepat menilai orang lain dan berusaha terbuka dalam pertemanan. Dengan memiliki banyak teman, kita dapat lebih mudah memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Juga, penting untuk tidak memusuhi siapapun, karena banyak kesempatan yang datang melalui koneksi sosial.


Dalam konteks akademik, Arif memberikan saran untuk rajin membaca dan fokus pada mata kuliah yang telah dipilih. Sebagai mahasiswa jurusan International Relations, ia sering melakukan skimming terhadap jurnal-jurnal yang akan digunakan di kelas. Menurutnya, penting untuk dekat dengan lingkungan yang juga fokus pada akademik agar dapat saling memotivasi.


Rasa homesick adalah hal yang wajar dialami oleh mahasiswa yang jauh dari rumah. Arif berbagi pengalamannya dengan menerima dan menikmati proses homesick tersebut. Ia menyarankan untuk tetap terhubung dengan keluarga melalui telepon atau video call sebagai cara untuk mengatasi rasa rindu terhadap rumah.


Mengelola keuangan pribadi adalah aspek penting dalam kehidupan mahasiswa di luar negeri. Arif menyarankan untuk membuat catatan pemasukan dan pengeluaran serta memiliki dua tabungan: satu untuk cashflow dan satu lagi untuk menabung. Selain itu, penting untuk pintar-pintar dalam menghemat uang.


Terakhir, Arif berharap ia sudah menyadari sejak awal bahwa kuliah berbeda dengan SMA. Pada awal kuliah, ia mengaku banyak bermain dan tidak serius dalam studi, yang akhirnya berdampak pada nilainya yang kurang memuaskan. Bagi mahasiswa baru, ia menyarankan untuk lebih serius dalam menuntut ilmu sejak awal agar tidak menyesal di kemudian hari.


Salam Hangat,

Edbert Lifaustin Arianto

Anggota Tim Biro Pers PPI TIU 23/24


13 views0 comments

Comentários


bottom of page